Selasa, 01 Maret 2011

Temukan keharmonisan dalam Gateball

Berolahraga dengan keluarga atau teman akan lebih menyenangkan daripada sendirian. Coba saja ikut gateball, yang bisa menyertakan keluarga sebagai satu tim. Dalam satu tim, tidak ada perbedaan umur dan gender sehingga menarik apabila satu keluarga dapat membentuk tim sendiri. Menurut atlet dan pengamat gateball, Suryanto, olahraga ini termasuk aman karena tidak ada kontak badan langsung. Gateball menyehatkan jasmani karena dilaksanakan di tempat terbuka, juga memperkaya rohani karena melatih cara komunikasi dan berpikir strategi. Bagi usia lanjut, tidak memerlukan tenaga yang berlebihan. Gateball cocok dijadikan olahraga keluarga, karena dapat mempererat hubungan Anda dengan anggota tim. Sebagai barrier-free sport, olahraga ini membutuhkan keharmonisan atau kekompakan dalam menyusun taktik dan strategi.

Meski tetap harus ditunjang oleh keterampilan memukul bola untuk mencapai kemenangan. “Untuk pemula, saya rasa hanya dibutuhkan waktu sehari dengan bermain langsung sebanyak dua sampai tiga kali untuk dapat memainkan gateball. Tidak terlalu susah, kok. Untuk anak-anak, yang penting dia mampu mengangkat stick. Kalau orangtua atau lanjut usia, akan bisa selama dia masih mampu berjalan dan memukul,” demikian paparan Suryanto. Tanggalkan Ego Konon, gateball diilhami oleh croquet – permainan bola kayu – namun tak jarang yang menyebutkan gateball mirip golf meski tidak tidak menggunakan lubang di tanah lapang. Di Jepang, gateball lebih banyak dimainkan oleh para lansia. Namun seiring perkembangannya, kaum muda juga menyukai permainan ini. Alat yang digunakan adalah pemukul berbentuk huruf T; lapangan yang digunakan merupakan tanah datar, tidak ada rintangan, berumput, ukuran 15m x 20m, terdapat tiga buah gawang dan 1 pin tengah; serta bola. Permainan membutuhkan dua tim, yang masing-masing terdiri dari lima pemain. Tim merah memegang bola ganjil (1,3,5,7,9) sedangkan tim putih memegang bola genap (2,4,6,8,10). Pemukulan dilakukan bergantian berdasarkan nomor urut. Bola dipukul melewati tiga gawang dari arah depan secara berurutan dan terakhir mengenai pin. Bila melewati gawang nilainya 1 dan nilai 2 bila mengenai pin, sehingga setiap pemain dapat mencapai nilai 5 atau setiap tim dapat mencapai nilai 25. Permainan paling lama 30 menit atau dinyatakan selesai apabila salah satu tim telah mendapatkan 25 poin. Setiap pemain harus saling membantu kawan dengan menghambat tim lawan. Caranya dengan menyentuh (touch) bola lawan, kemudian digulirkan ke arah yang menguntungkan bagi tim. “Pemain harus menanggalkan ego masing-masing, saling membantu dan merundingkan cara menghambat lawan.” 
(dikutip dari blog LISNA BALI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar